Went to Merbabu
Wow... wow... wow... woowww wooowwww!! gilaaaaaaaaakk
kalian tau gila kan?
ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung.
tanpa persiapan apapun. fisik ataupun mental.
hanya berbekalkan motivasi.
"ya aku bisa"
only that!
kemudian angan-angan yang kubayangkan pertama kali ketika mendaki gunung adalah..
hey.. its gonna be fun. let me try and enjoy it.
it wont be complete if u dont try to climbing if u stay in java, where is has many active mount.
lets try. it will be fine, u will be with others.
jengg jengg jengg..
hari sabtu pun tiba.. 13 september 2014..
pukul 7-8 pagi aku siap.. mandi dan menyiapkan perlengkapan yang kubawa.
jam 9 kumpul ditempat nova, salah satu teman kami yang ikut mendaki gunung, dan tepat kontrakan menjadi salah satu base camp kami.
hm..kemudian apa ya?
kita menyiapkan perlengkapan climbing, seperti carier bag, sleeping bag, dan matras. ya seperti itu lah kira2 yang kami bawa ditambah dengan banyakk banyakkk bawaan ku..
mungkin jika di total beban bawaan ku sekita 5-8 kg ? oh ya?? akupun tak pernah menimbangnya..
hanya mengira-ngira saja. karena menurut ku berat, ya mungkin sekitar itu.
berangkat siang...
akhirnya... tibalah kita ditempat awal sebelum mendaki.
disebut "base camp"
kita ngisi perut dulu... makan nasi telor... per orang porsinya 10 ribu.. kalo ga salah?
terus..kita akhirnya siapppp mendaki...
itulah perasaan yang awalnya kurasakan...
"finaaallllyy... i will feel the feeling of climbing!!! its sooo excited!!yeeeaaayy..."
yah begitulah kira-kira jika digambarkan perasaan seseorang belum pernah mendaki...
senang.. penasaran.. seperti apa sih mendaki gunung.. gimana sih rasanya kayak orang di tv2 bisa mendaki gunung kemudian berfoto dipuncaknya..pasti asyik... itulah gambaran yang ada dibenakku saat itu.
oke.. cerita dimulai dari base camp menuju posko 1.
aku gak pernah membayangkan bahwa dari base camp menuju posko 1 begituuu jauhh dan lamaaa.. kaki pun terasa pegal. ya maklum. belum pernah mendaki (naikkk mulu kerjaannya) tulang kaki bagian bawah terasa sakit jika kecapekkan. jantungku tidak kuat. aku selalu ngosh ngoshan setiap kecapean.. dan itu terjadi setiap saat. Bete pun mulai menjulur ke tubuhku..koq lama yaaa tiap posko... sebelum sampai di posko 1, aku selalu ingin istirahat.. dikarenakan kakiku yang capek dan pegal..dan paling parah adalah jantungku yang tidak kuat menarik oksigen yang terlalu sedikit di atas pegunungan..ya begitulah.. sebenarnya aku adalah tipe orang yang lebih bisa menahan panas, dibanding hawa dingin.. tapi aku harus tetap berusaha. itu lah hidup.
pantang menyerahh..
kami pun terus mendaki..kebersamaan terus terjalin..saling bantu membantu dengan teman-teman yang lain..aku benar-benar ingin mengucapkan terimakasih pada teman2 yang telah menolong kami para cewek bisa terus mendaki ke gunung..
udara pun semakin dingin.. hari pun semakin malam... waktu telah menunjukkan pukul 5.30 sore.. artinya sebentar lagi magrib.. dan kami.. baru sampai di posko 1 menuju posko 2 bayangan...
huftt lamanyaaa..aku telah meminum sebotol aqua tapi aku harus tetap semangat..itulah yang kurasakan..walaupun lelah telah menjalar keseluruh tubuhku..dan belum sampai setengah perjalanan..aku tetap punya motivasi yang kuat..
posko..2 sampai.. kita pun beristirahat sejenak...
kemudian kami sampai ke posko bayangan 3 kalo tidak salah..akupun agak lupa..karena udaranya dingin..aku pun kelaparan dan aku kurang bisa mengingat yang secara pasti..
akhirnya kami memakan cemilan..kemudian kami lanjutkan perjalanan..
lanjut lanjut perjalanan...udara yang sudah sangat dingin bertambah dingin... dingin dan dingin..
kita pun stop di posko 3.. ? ya seingat ku itu posko 3.. tapi aku sudah sangat kedingan jaket yang kupakai rasanya tidak cukup untuk menutupi dinginnya udara malam.. akhirnya kami stop dan aku mulai mencari-cari kehangatan dari tubuh teman-teman. saat itu aku tidak peduli lagi, apakah aku bersandar dekat cowok atau cewek. yang penting aku mendapatkan kehangatan..karena jantungku sudah sangat ngosh ngoshan. kata orang sih yang untungnya cowoknya..tapi saat itu apakah jika kalian diposisi aku akan memikirkan masalah cowok dan cewek? sedangkan badan udah hampir mati kedinginan.. yang penting aku hangat. itulah dalam pikiranku.. aku benar- benar tidak bisa membedakan itu laki-laki atau perempuan.
akhirnya dengan semangat. aku pun dan teman tetap melanjutkan perjalanan menuju sabana 1..
saat itulah hal menurutku menjadi pengalaman sangat sangat berarti adalah ketika mendaki dari posko 3 menuju sabana 1...
saat itu pukul 9 malam.. hari sudah malam..angin kencang berhembus masuk ke dalam setiap tubuh pendaki.. termasuk aku.. aku adalah orang yang tidak tahan dingin.. tapi dengan motivasi dan semangat aku terus terus mendaki.. mendaki bersama teman-teman..
"aku katakan pada teman-teman ayo mendaki saat sudah sampai diatas kita bisa istirahat dan tidur.. ayo sedikit lagi..." itulah yang kukatakan.. akhirnya kami terus mendaki..
sebelumnya..kami sempat meliat bintang-bintang sambil tiduran dan menjalin kebersamaan..tertawa bersama malam itu.. benar-benar momen yang tidak akan terlupakan.. kita tiduran diatas rumput dan meliat bintang-bintang yang bertaburan kemudian kami terus mengingat hal-hal yang menyenangkan...
jika aku mengingat lagi rasanya dalam hati ingin tertawa.. :)
kembali lagi ke pendakian... wow wow wow..
dari bawah meliat ke atas terasa biasa saja... ternyata.... jauhhh dan jalannya miring 60-70 derajat..susah sekali..belum lagi badanku sangat sangat capek.. dan udara saat itu sangat sangat dingin.. rasanya aku mendaki dalam keadaan tidak sadar.. sepertinya.. aku hanya terus berjalan ke atas..
jika ku ingat lagi saat mendaki ke atas.. rasanya terpikir.. "untuk apa aku melakukan hal bodoh? mendaki gunung yang aku sendiri tidak tau untuk apa? kecuali ingin merasakan rasanya mendaki gunung dan meliat matahari terbit dari puncak gunung.."
tapi saat itu yang kurasakan aku ingin menangis saja..aku benar-benar mengingat orang tua ku..
mamah..bapak... kak dian... dek ira.. aku sayang kalian.. semoga aku bisa bertemu dengan kalian... aku sedang mendaki gunung saat ini dan aku tidak tau apakah aku akan selamat atau tidak di atas gunung nanti dengan cuaca ekstrim seperti ini.. aku terus berusaha mendorong diriku agar terus bergerak... berdoa ke pada Allah.. ya Allah...selamatkan hamba Mu ini.. semoga hamba bisa sampai ke puncak dan selamat kembali ke kos kosan dan pulang bertemu orang tua..
momen itu.. benar-benar tidak bisa kulupakan..bagaimana aku meliat ke bawah dan begitu terjal.. aku selalu jalan merayap karena aku tidak kuat menahan tubuh agar tidak jatuh kebawah..
terkadang sekali-sekali jika aku berisitrahat aku meliat ke bawah dan meliat begitu tinggi nya aku dibanding cahaya-cahaya lampu yang ada dibawah.. lampu-lampu rumah terlihat sangat jauh dibawah dan sangat kecil.. hiks.. aku pun ingin menangis.. tapi aku bingung..aku harus menyelamatkan diriku sendiri.. tidak ada yang akan menyelamatkan mu sekarang.. setiap orang sibuk menyelamatkan diri mereka masing-masing karena rutenya terjal dan miring sekali..
tapi aku tetap berusaha untuk naik ke atas..
melawan rasa dingin yang merasuk ke tubuhku.. dan melawan jantungku yang sudah berdetak sangat tidak stabil..
tapi semangat itu tetap masih ada..
malam itu terasa sangat sangat panjang sekali..
aku melawan rasa lelahku..penat kaki ku.. dan semua keluh kesah ku dengan tetap mendaki naik keatas..
perlahan..aku tetap mendaki..dengan sepatu yang kugunakan bukanlah khusus mendaki..pasir itu semakin terasa licin..dan masuk ke dalam mataku..
malam semakin larut..aku tidak tau lagi waktu telah menunjukkan pukul berapa..
yang pasti aku harus sampai ke atas secepatnya.. walaupun setiap meliat keatas..kenapa jauh sekali..dan jalanan terjal sekali.. tapi aku tidak boleh menyerah..
sedikit demi sedikit..aku menginjakan kaki ke atas..dan terlihat remang-remang cahaya perlahan..
cahaya itu adalah cahaya tenda yang sudah dibangung duluan oleh para pendaki yang telah sampai duluan..
alhamdulillah...
akupun akhirnya sampai..dan bisa istirahat..
tempat itu disebut sabana 1,
di situlah kami membangun tenda kami...
aku sudah kedinginan tidak jelas saat itu.. tapi aku berusaha untuk bertahan melawan dinginnya malam itu..
akhirnya aku bisa tidur dalam selimut sesampainya di tenda..
saat itu aku tertidur di tenda orang lain bersama temanku.. karena aku tidak tahan lagi menunggu teman-temanku membangun tenda..dan kaki ku terasa sudah beku.. dan aku merasa tangan dan badanku sudah kaku...
untung ada yang baik hati meminjamkan selimutnya kepada kami..dan akhirnya kami bisa tertidur pulas...
akhirnya...
fajar menyongsong..matahari terbit pun terlihat dari atas gunung sana... cantik...
dan aku pun akhirnya bisa merasakan panasnya matahari...pagi itu.. terasa sangat istimewa... melihat semuanya dari atas terasa sangat berbeda..
aku tidak melanjutkan perjalananku ke puncak..karena aku pikir.. sudah cukup bagiku disini sebagai pendaki pemula..aku sudah cukup menikmati semua ini.. ini lah yang kuinginkan..ini lah yang ingin ku lihat... ketinggian di atas awan... terasa sangaat.. berbeda..tinggi.. dingin.. dan..
benar-benar cipataan Tuhan..Allah SWT.. sangat- sangat sempurna..
ya sempurna.. satu kata itulah yang dapat menggambarkan semuanya saat itu..
dari atas semua terlihat menakjubkan..dan aku tidak bisa membayangkan bahwa saat itu aku ada di atas awan..
fotonya belum lengkap..masih di kamera teman-teman..aku punya sedikit koleksinya.. ini dia..
Komentar
Posting Komentar